Ads 1

Selasa, 01 November 2016

cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba

Budidaya Gurami Lahan Sempit Sistem Guba Teknik Guba adalah (Teknologi Gugus Simba), yakni riset tentang manfaat probiotik bagi keberhasilan budidaya perikanan darat, yang hasilnya diaplikasikan sejak tahun 2008 dan secara nyata telah dirasakan manfaatnya oleh para petani ikan. Menekuni budidaya perikanan, kini tak boleh lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Kalau tidak mengikuti perkembangan motode dari hasil riset mutakhir, maka keuntungan dari panen ikan juga kurang memuaskan. “Sudah banyak petani yang membuktikan, bahwa pemakaian probiotik pada budidaya ikan itu sangat efektif dan efisien. Hasilnya juga jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan cara tradisional. budidaya gurami kini sudah memanfaatkan Teknik Guba untuk mendongkrak hasil panen. Hasilnya, sungguh luar biasa. Pada awalnya memang diterapkan di perikanan tambak udang windu dan bandeng air payau. Belakangan diaplikasikan meluas di perikanan darat seperti gurame, lele, nila, patin dan bawal, dengan hasil keuntungan berlipat. Pada aplikasi di Gurami, dengan Teknik Guba (memaksimalkan Penggunaan probiotik dengan pencampuran pakan pellet dan molase) tingkat keuntungannya hasil panen lebih berlipat. Selain mampu mempersingkat waktu panen, juga mempersedikit pakan yang dihabiskan, memperberat bobot ikan, dan meminimalkan ikan yang mati atau kena penyakit. Tumbuhnya ikan juga rancak tak ada yang kerdil. Dengan teknik Guba yang bertumpu pada aplikasi probiotik secara rutin pada pakan dan kolam, maka masa panen ikan akan lebih cepat, biaya pakan jauh bisa dihemat, kematian ditekan hingga maksimal 2% selama pemeliharaan, dan keuntungan yang didapat jauh lebih berlipat. Pada pembenihan, pemakaian probiotik membuat daya lulus hidup benih sangat tinggi. Jarang ada bibit mati karena probiotik menjadi pelindung yang baik bagi ikan saaat temperatur suhu tidak menentu. Salah satu keunggulan gurami adalah bisa dikembangkan di lahan luas maupun sempit, di sawah maupun teras rumah, di desa maupun kota. Di kolam bak, tanah, maupun terpal. Dengan air irigasi maupun air sumur. Jadi bisa diaplikasikan di desa untuk pembesaran, sedang di kota yang lahannya sempit untuk pembenihan dan pembibitan.
cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba

cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba
Kita asumsikan Kolam ukuran 2×1 m2 misalnya, bisa diisi benih harga @Rp 120 sebanyak 1.500 ekor. Modalnya cukup Rp 150 ribu ditambah pakan dan probiotik selama sebulan Rp 50 ribu. Total modal hanya Rp 230 ribu. ”Sebulan kemudian bibit sudah bisa dijual seharga @Rp 400,- dengan asumsi hidup 75%, hasil penjualan yang didapat Rp 1.125 ekor x Rp 400,- = Rp 450.000,-. Keuntungannya lumayan besar. Jika kita punya 4 kolam kecil saja, ini bisa menjadi Penghasilan sampingan yang cukup. Karena budidaya gurami ini teknisnya sederhana dan perputaran roda ekonominya bisa dibilang cepat dan tidak membutuhkan banyak waktu, maka pengelolaannya bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga,”

cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba


cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba

tips jitu cara ternak gurame di lahan sempit

Budidaya Gurami Lahan Sempit Sistem Guba Teknik Guba adalah (Teknologi Gugus Simba), yakni riset tentang manfaat probiotik bagi keberhasilan budidaya perikanan darat, yang hasilnya diaplikasikan sejak tahun 2008 dan secara nyata telah dirasakan manfaatnya oleh para petani ikan. Menekuni budidaya perikanan, kini tak boleh lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Kalau tidak mengikuti perkembangan motode dari hasil riset mutakhir, maka keuntungan dari panen ikan juga kurang memuaskan. “Sudah banyak petani yang membuktikan, bahwa pemakaian probiotik pada budidaya ikan itu sangat efektif dan efisien. Hasilnya juga jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan cara tradisional. budidaya gurami kini sudah memanfaatkan Teknik Guba untuk mendongkrak hasil panen. Hasilnya, sungguh luar biasa. Pada awalnya memang diterapkan di perikanan tambak udang windu dan bandeng air payau. Belakangan diaplikasikan meluas di perikanan darat seperti gurame, lele, nila, patin dan bawal, dengan hasil keuntungan berlipat. Pada aplikasi di Gurami, dengan Teknik Guba (memaksimalkan Penggunaan probiotik dengan pencampuran pakan pellet dan molase) tingkat keuntungannya hasil panen lebih berlipat. Selain mampu mempersingkat waktu panen, juga mempersedikit pakan yang dihabiskan, memperberat bobot ikan, dan meminimalkan ikan yang mati atau kena penyakit. Tumbuhnya ikan juga rancak tak ada yang kerdil. Dengan teknik Guba yang bertumpu pada aplikasi probiotik secara rutin pada pakan dan kolam, maka masa panen ikan akan lebih cepat, biaya pakan jauh bisa dihemat, kematian ditekan hingga maksimal 2% selama pemeliharaan, dan keuntungan yang didapat jauh lebih berlipat. Pada pembenihan, pemakaian probiotik membuat daya lulus hidup benih sangat tinggi. Jarang ada bibit mati karena probiotik menjadi pelindung yang baik bagi ikan saaat temperatur suhu tidak menentu. Salah satu keunggulan gurami adalah bisa dikembangkan di lahan luas maupun sempit, di sawah maupun teras rumah, di desa maupun kota. Di kolam bak, tanah, maupun terpal. Dengan air irigasi maupun air sumur. Jadi bisa diaplikasikan di desa untuk pembesaran, sedang di kota yang lahannya sempit untuk pembenihan dan pembibitan.
tips jitu cara ternak gurame di lahan sempit

tips jitu cara ternak gurame di lahan sempit
Kita asumsikan Kolam ukuran 2×1 m2 misalnya, bisa diisi benih harga @Rp 120 sebanyak 1.500 ekor. Modalnya cukup Rp 150 ribu ditambah pakan dan probiotik selama sebulan Rp 50 ribu. Total modal hanya Rp 230 ribu. ”Sebulan kemudian bibit sudah bisa dijual seharga @Rp 400,- dengan asumsi hidup 75%, hasil penjualan yang didapat Rp 1.125 ekor x Rp 400,- = Rp 450.000,-. Keuntungannya lumayan besar. Jika kita punya 4 kolam kecil saja, ini bisa menjadi Penghasilan sampingan yang cukup. Karena budidaya gurami ini teknisnya sederhana dan perputaran roda ekonominya bisa dibilang cepat dan tidak membutuhkan banyak waktu, maka pengelolaannya bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga,”
tips jitu cara ternak gurame di lahan sempit

tips jitu cara ternak gurame di lahan sempit

yuk intip tips cara ternak gurame rumahan yang mudah

Pembudidayaan Gurame Rumahan, Buat Pemula Ok Juga!
Ikan gurame sangat diminati karena dagingnya dan gizi nya yang baik untuk kesehatan juga bermanfaat di konsumsi ibu hamil (pelajari tentang kolesterol). Namun ikan gurame ini memang memerlukan perlakuan khusus untuk pemeliharaannya agar bisa mendapatkan hasil maksimal dan saat dikonsumsi nantinya tidak ada aroma bau tanah.
yuk intip tips cara ternak gurame rumahan yang mudah
Tehnik pembudidayaaan dalam pemeliharaan dan pembesaran larva atau benih ikan gurame yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia terutama yang terkenal semisal Parung, Ciamis, Tasikmalaya saat ini cepat meluas ke berbagai daerah, ini dikarenakan sosialisasi dan edukasi tentang cara budidaya ikan gurame yang baik dan benar mulai dari tingkat pemula, sehingga mereka yang baru akan mencoba berinvestasi di bidang peternakan ikan air tawar jenis ini mampu membesarkan ikan gurame dengan sehat, cepat dalam proses bertelur serta hasil yang menggembirakan.
yuk intip tips cara ternak gurame rumahan yang mudah
Ada yang mengembangkan investasi bisnis ikan air tawar ini menjadi usaha pemancingan gurame, restaurant olahan makanan seperti anekan olahan masakan gurame goreng, bahkan sampai mengekspor hasil investasi dari ternak gurame organik ke mancanegara.
yuk intip tips cara ternak gurame rumahan yang mudah
Tehnik yang dipakai dalam budidaya ini cukup beraneka ragam, ada yang menyukai dengan cara menggunakan tembok, terpal, sampai kolam sempit aquarium dan juga plastik tergantung kondisi lahan yang digunakan serta media alami tanah.  Selain kolam kita juga harus selalu memperhatikan kualitas pakan yang diberikan benih, tambahan vitamin khusus, Ph air agar tingkat kematian bibit dan juga kesehatan gurame dewasa terjamin.

tips ternak gurame dengan pakan organik

tips ternak gurame dengan pakan organic
setelah kita membahas budidaya ikan nila dengan mudah sekarang kita membahas cara bududaya ikan gurame 
belakangan  ini ikan yang bernama  latin   ini menjadi komoditi yang sangat di gemari orang dan memiliki gizi 192 kilokalori, protein 12,7 gram, karbohidrat 12,7 gram, lemak 10,1 gram, kalsium 283 miligram, fosfor 169 miligram, dan zat besi 1,1 miligram ikan gurame juga digemari karena daging nya nya yang tebal dan besar ,berikut adalah cara budidaya ikan gurame


KOLAM : kolam yang akan dijadikan budidaya gurame berukuran 5x10 mkurang lebih (sesuaikan dengan keiinginan anda ) jika anda sudah memiliki kolam terlebih dahulu harus
dikerngkan ,pengeringan bertujuan untuk membunuh mikroba yang merugikan akan mati


PENGGEMBURAN KOLAM : setelah proses pengeringan kolam lalu kolam tadi di gemburkan ini bertujuan agar ikan nantinya mendapat pakan aalami


PEMUPUKAN KOLAM : pemupukan kolam dilalukan dengan memakai pupuk kandang yang sudah difermentasi   stelah itu kolam diisi dengan air lalu didiamkan 5-7 hari (kira kira air tenang )


PENEBARAN BIBIT IKAN GURAME : masukan ikan gurame pada ember masukan ember pada kolam dimiringkan supaya air kolam menyatu dengan air yang ada di ember biarkan iakn ikan gurame keluar dari ember sendiri nya


PEMBERIAN PAKAN  : pakan bisa berupa pelet yang anda buat sendiri atau daun daunan sperti
  • daun singkong
  • daun sente
  • daun ubi
  • daun pepaya
hindari pemberian pakan yang berlebiahan jika pemberian pakan berlebihan kan menumpuk dibawah kolam dan menyebabkan penyakit
ikan gurame dapat di panen sesuai dengan selera anda atau kebutuhan anda demikian penjelasan tentang budidaya ikan gurame semoga bermanfaat

Cara budidaya dan ternak gurame kolam beton lebih gampang

Gurame merupakan Ikan yang cukup high class karena banyak tersedia di restoran-restoran dan rumah makan besar dan cukup ternama. Selain itu, ikan gurame juga banyak digemari masyarakat awam atau kelas menegah. Penyajian Ikan gurame juga beragam, dari Gurame bakar hingga Gurame tulang lunak.
Selain memiliki rasa yang lezat, ikan gurame juga memilki kandungan protein yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Maka dari itu, pembudidayaan Ikan gurame tentu sangat menjanjikan dalam peluang bisnis, mengingat permintaan pasar yang cukup tinggi. Tak heran banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan ikan gurame tersebut.
Cara budidaya dan ternak gurame kolam beton lebih gampang
Untuk membudidayakan Ikan gurame, tentu harus menyiapkan  kolam untuk pengembangbiakannya. Lengkapnya baca juga Pembenihan Ikan Gurame.


Persiapan Pembuatan Kolam Ikan Gurame
Pembesaran ikan gurame dapat di lakukan di tanah ataupun kolam permanen.  Persiapan kolam bertujuan untuk  menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup.
Karakteristik kolam:
  1. Kolam ukuran 70 x 10 meter dengan kedalam air 120 cm
  2. Ukuran bibit 5cm dengan jumlah 2000 ekor
  3. Pakan apung merek pf. 1000 isi 10kg/sak
  4. Pakan tambahan bisa berikan daun keladi dan kangkung.
Persiapan Kolam Permanen/Terpal
Pembudidayaan Ikan gurame bisa dilakukan dengan 2 jenis:
Cara budidaya ikan gurame di kolam terpal dan beton , perlu menggali tanah dengan kedalaman tertentu yaitu sekitar 90cm., kemudian terpal dipasangkan pada tanah yang telah digali. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak akan terlalu berat saat menampung air.
Cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian air dan membersihkan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus dikeluarkan dari kolam agar kebersihan dan kesehatan ikan tetap terjaga dengan baik.


Perhatikan Kondisi Air dan Teknisnya:
  • Persiapan pada lahan
  • Pemukukan pada lahan
  • Persiapan awal menebar benih gurame
  • Penebaran Benih
  • Perawatan Lahan Ikan Gurame
Cara merawat lahan/kolam ikan gurame:
  • Keringkan dahulu kolam sebelum diisi dengan air
  • Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat menjemur kolam
  • Gemburkan dahulu tanah, bila yang digunakan adalah kolam Tanah
Pemupukan Lahan Ikan Gurame:
  • Jemurlah pupuik kandang yang telah difermentasi menggunakan cairan gula dan ragi
  • Setelah pupuk dijemur selama dua hari, masukan kedalam karung kering
  • Setelah itu, lubangi karung dengan menggunakan paku
  • Setelah dilubangi, barulah masukan ke kolam serta diberi pemebrat seperti batu
  • Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan ke dalam kolam
  • Diamkan air selama 4 hari sebelum ditebarkan benih
Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Gurame:
  • Sediakan wadah/emberuntuk perendaman benih ika sebelum ditebarkan
  • Isi air ke dalam ember secukupnya (sebaiknya air dari kolam yang akan ditebari benih)
  • Rendamlah benih ikan gurame sekitar 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru
Nah itulah sedikit ulasan mengenai, Cara budidaya dan ternak gurame kolam beton lebih gampang. Semoga bermanfaat dan trimakasih.

Cara ternak gurame dengan media kolam terpal

Gurame merupakan salah ikan yang  sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena daging gurame mempunyai rasa yang lebih gurih serta tekstur yang lembut dibandingkan dengan ikan lainnya. Selain itu harga ikan gurame mentah juga lebih unggul dibandingkan lainnya. Ini yang dapat dijadikan peluang untuk anda yang akan memulai berbisnis. Budidaya ikan gurame tidak sulit, bisa dilakukan di kolam terpal maupun beton.
Cara ternak gurame dengan media kolam terpal
Dalam usaha budidaya ikan gurame, pemilihan benih merupakan penentu untuk mendapatkan hasil panen yang diharapkan. Benih gurame yang baik, baik secara fisik maupun fisiologi akan tumbuh dengan baik dan cepat. Budidaya ikan gurame memang dibutuhkan keuletan serta ketekunan dalam pemeliharaannya.


Persiapan Kolam Ikan Gurame
Usaha pembesaran ikan gurame dapat dilakukan pada kolam terpal maupun kolam beton. Persiapan ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan plankton atau makanan alami bagi benih ikan gurami. Ini dilakukan dengan mendiamkan air dalam kolam dalam beberapa hari atau bisa juga dengan menambahkan pupuk kompos agar makanan alami dapat tumbuh.
Kolam dibuat dengan menggali tanah dengan kedalaman 90cm selanjutnya pasang terpal yang dirangkai menyerupai bak. Beban terpal jangan terlalu berat sewaktu diberi air. Budidaya dalam kolam terpal juga memudahkan kita melakukan pembersihan dan penggantian air kolam. Selain itu kita juga mudah dalam menyedot kotoran-kotoran dalam kolam. Pembersihan kotoran ditujukan untuk menjaga kolam agar tetap sehat dan bersih.


Penebaran benih
Dipastikan benih gurame yang akan ditebar merupakan benih yang unggul. Selum ditebar, benih gurame diadaptasikan terlebih dahulu. Cara untuk negadaptasikan benih gurame adalah dengan cara benih gurame yang masih terbungkus dalam plastik serta tertutup rapat dimasukan kedalam kolam dan diamkan sampai mengembun (menandakan suhu air kolam dengan plastik sama). Kemudian tebar secara perlahan.
Ikan gurami merupakan jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivore) tetapi pada saat benih ikan gurame merupakan karnivora. Jadi pada saat benih diberikan pakan kutu air (Daphnia) atau cacing sutra. Dalam budidaya makanan pokok ikan gurami adalah pellet. Sebagai pakan alternative dapat diberikan daun-daunan. Ikan gurame diberi pakan 2 kali sehari dengan kandungan protein 25-30%. Berikut ini merupakan pakan untuk ikan gurame yaitu daun talas atau daun keladi, daun sente, daun singkong, daun kangkung , daun ubi jalar, aun papaya, labu, pakan buatan (pellet), jagung rebus, dedak, ampas tahu serta bungkil.
Dalam budidaya ikan gurame dalam terpal hal yang harus dihindari adalah  pemberian makanan yang berlebihan dan apabila ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan serta kotoran ikan mengandung amoniak sehingga apabila berlebih akan menjadi racun bagi ikan gurame. Selain pakan yang diberikan secara frekuentif, kualitas air juga harus diperhatikan.  Walaupun ikan gurameh dapat bertahan pada air yang kurang baik namun perlu dibersihkan dan diganti (30% dari volume air)  secara periodik. Penggantian dilakukan dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond kemudian air  dialirkan menggunakan selang atau pompa sehingga kotoran keluar melalui selang tersebut. Kolam diisi kembali dengan air baru. Akan lebih baik lagi jika kolam dilengkapi dengan aerator atau filter sehingga kadar oksigen akan selalu bertambah dan kotoran akan bersih secara otomatis.
Untuk budidaya selanjutnya kolam dibersihkan terlebih dahulu, kemudian ditambahkan kapur. Apabila kolam telah bersih, isi kolam tersebut dengan air dengan kedalaman 30-40 cm dan ditambahkan prebiotik. Tunggu beberapa hari sampai makanan alami tumbuh. Benih siap ditebar.

omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan

Gurame Potensial Dikembangkan
Masyarakat Indonesia sudah sangat lama mengenal gurame. Rasa dagingnya yang gurih dan lezat sangat digemari masyarakat. Gurame termasuk salah satu dari 12 komoditas untuk pemenuhan gizi masyarakat. Selain itu, gurame juga termasuk salah satu dari 15 jenis komoditas ikan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Di berbagai daerah, gurame bahkan menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian.
Gurame memang memiliki prospek menjanjikan untuk dibudidayakan, baik dalam skala kecil maupun besar. Hal itu karena pembudidayaan gurame didukung oleh faktor-faktor berikut.
Harga jual gurame lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, sehingga secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.
Permintaan pasar terhadap gurame cukup tinggi dan masih belum terpenuhi, sehingga peluang pasar masih terbuka lebar.
omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan
Lahan budi daya masih tersedia luas, dapat berupa kolam semen, empang, ataupun waduk. Petani gurame di Jawa Barat lebih banyak menggunakan empang dan waduk. waduk Saguling, Jatiluhur, dan Cirata, sangat potensial untuk memelihara gurame.


Data dan informasi tentang teknik budi daya cukup memadai.
Pakan untuk usaha pembenihan ataupun pembesaran gurame tersedia sepanjang waktu.
Benih gurame banyak dihasilkan oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI) dan pembudidaya yang khusus menjual benih.
Pengangkutan hasil panen gurame tergolong mudah, tetapi harus ditangani secara hati-hati.


Permintaan Ikan Gurame Tinggi
Salah satu daerah yang membutuhkan ikan gurame paling tinggi adalah Jakarta. Saat ini, pasar di Jakarta diperkirakan menyerap gurame konsumsi sebanyak 10 – 15 ton/hari. Guna memenuhi permintaan pasar gurame di ibukota negara kita, Jakarta, pemasok ikan gurame sering berburu ke Purwokerto, Parung, Indramayu, Tulungagung, Kediri, dan Subang. Akan tetapi, pasokan itu belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan.
Daerah lain yang permintaan guramenya cukup tinggi ialah Lampung. Petani gurame setempat belum mampu menutupi kebutuhan masyarakat. Pasokan dari Jawa Barat pun masih kurang. Faktor lain yang menghambat tersedianya gurame di Lampung adalah pola pemasaran antar pulau yang relatif lebih rumit dan membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan dengan pola pemasaran dalam satu pulau.
Disamping bertujuan memenuhi permintaan pasar dalam negeri, ikan gurame pun punya peluang untuk menjadi komoditi ekspor. Negara-negara yang masih sangat terbuka antara lain Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Gurame untuk ekspor harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional.

Produksi Gurame Masih Kurang
Saat ini tercatat ada lima wilayah penghasil gurame terbesar di Indonesia, yakni Jawa Barat (34,04%), Jawa Tengah (18,67%), Sumatera Barat (15,44%), Jawa Timur (14,98%), dan Nusa Tenggara Barat (2,7%). Salah satu sentra gurame di Jawa Barat adalah daerah Parung, Bogor. Setiap bulannya, petani gurame di daerah itu mampu memasok gurame konsunsi untuk daerah Jabodetabek dan Banten sebanyak 2-3 ton. Namun, akhir-akhir ini produksi menurun akibat peruntukan lahan produksi yang semakin sempit sehingga produksi hanya menjadi 1 ton/bulan.
Produksi gurame yang ada saat ini memang belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hal ini terbukti dari lebih sedikitnya persediaan ikan gurame di pasaran. Tidak seperti ikan mas dan lele yang jauh lebih mudah ditemui. Harga gurame pun relatif lebih tinggi.


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Jumlah peternak yang mengusahakan gurame memang masih sedikit. Para peternak lebih suka membudidayakan ikan mas dan lele, terutama lele dumbo.
Pertumbuhan gurame memang tidak secepat ikan mas dan lele. Karena itu, panennya pun lebih lama.
Secara alami, pertumbuhan ikan gurame memang lambat. Selain karena kantong makannya yang lebih kecil, ikan ini tergolong herbivora yang hanya makan protein nabati. Hal ini berbeda dengan jenis ikan konsumsi lainnya yang memakan protein hewani atau karnivora.
Namun, anggapan bahwa gurame tidak dapat segera dipanen sebenarnya perlu diluruskan. Dengan teknik-teknik tertentu, gurame dapat dipacu pertumbuhannya. Salah satunya dengan pemberian pakan yang intensif. Pada kenyataannya di lapangan, gurame memang lebih banyak dipelihara secara tradisional. Pakan yang diberikan umumnya hanya seadanya, misalnya daun singkong dan daun sente. Meskipun daun-daunan tersebut sangat disukai gurame, kandungan proteinnya sangat sedikit. Padahal, pertumbuhan gurame sangat dipengaruhi oleh asupan protein.
Selain itu, gurame yang dipelihara umumnya hanya dijadikan sebagai tabungan, yang akan dijual ketika membutuhkan uang. Masih sedikit masyarakat yang memelihara gurame secara intensif dan menjadikannya sebagai usaha pokok yang memberikan keuntungan besar. Namun, ada beberapa petani melek ilmu yang tidak mau menunggu-nunggu kapan tabungan ditebok atau dipecah. Mereka berupaya sekuat tenaga untuk membudidayakan gurame lebih intensif dan segera memberikan keuntungan besar. Kalau sudah panen, petani tidak usah repot-repot mencari pembeli, karena mereka akan datang dengan sendirinya.
Persoalan lain yang sering dihadapi dalam budi daya gurame adalah masih terbatasnya sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat mortalitas gurame, terutama pada masa pembenihan, cukup tinggi. Petani harus banyak mempelajari sifat dan karakter gurame peliharannya.


Harga Gurame Stabil
Harga ikan gurame dari tahun ke tahun tetap stabil, bahkan menunjukkan kenaikan yang berarti. Harga gurami yang relatif tinggi ini terutama disebabkan oleh permintaan pasar tinggi, sedangkan produksi masih rendah. Celah pasar itulah yang membuat harga gurami konsumsi bertahan di angka Rp.20.000 – 25.000 per kilogram sejak tahun 2000. Harga gurami di tingkat petani di Parung, Bogor Rp.20.000/kg. Sementara itu harga di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp.17.000 – 18.000/kg. Harga itu oleh berbagai pengamat gurami diperkirakan bertahan hingga 2-3 tahun ke depan.
Harga gurame di pasar umum (bukan petani) bervariasi dan fluktuatif, tetapi tidak begitu kelihatan perbedaannya. Kalau di wilayah Parung – Bogor, harga daging gurami per kilonya Rp.20.000, di Ciamis berkisar Rp.22.000 – 23.000. Namun, jika harga sekilo gurami di pasar Parung mencapai Rp.25.000, di Pasar Ciamis dapat mencapai Rp.27.000 – 28. 000.


Segmen Usaha Budi Daya Gurame
Usaha budidaya gurame dapat dibagi menjadi empat segmen usaha, di antaranya pembenihan, pendederan, pembesaran, dan distribusi atau pemasaran. Pembagian segmen usaha ini akan memacu para investor untuk menanamkan modalnya. Artinya, mereka tidak perlu khawatir tentang lamanya pengembalian modal akibat pertumbuhan gurame yang cenderung lambat. Mereka dapat memilih salah satu dari segmen usaha yang dianggap lebih menguntungkan.
Pada kegiatan budi daya intensif, pilihan segmen usaha disesuaikan dengan kondisi geografis lahan, kemampuan sumber daya manusia, modal yang tersedia, dan prasarana yang dimiliki. Pola usaha seperti ini sangat sesuai dengan kondisi bangsa kita. Usaha ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjamin ketersediaan pangan yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Berikut ini segmentasi usaha budi daya gurame yang dapat dipilih.
a. Pembenihan
Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan perawatan larva sampai berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat sampai bobotnya mencapai 10-15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap untuk didederkan. Namun, ada juga pembenih yang menjual telur untuk ditetaskan.


b. Pendederan
Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10 – 15 g/ekor sampai ukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya dicapai saat benih berumur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 11 – 30 g/ekor, tetapi ada juga yang mendederkan benih gurame dari larva atau ketika seukuran biji oyong.


c. Pembesaran
Pembesaran ikan adalah tahapan selanjutnya setelah tahapan pendederan. Hasil dari pendederan yang masih berupa benih selanjutnya akan memasuki tahapan pembesaran sampai bobotnya mencapai ukuran konsumsi dengan berat kurang lebih 500 gram/ekornya. Namun, penentuan ukuran panen pembesaran gurame juga disesuaikan dengan permintaan konsumen. Pasalnya ada juga konsumen yang meminta gurame berukuran di atas 1 kg/ekor.


d. Pemasaran
Kegiatan pemasaran gurame meliputi kegiatan pendistribusian hasil panen gurame, mulai dari telur, larva, benih, hingga gurame yang siap dikonsumsi. Telur gurame biasanya dijual bersama sarangnya ke petani lain yang lokasinya tidak berjauhan. Begitu juga dengan larva yang biasanya hanya dijual ke sesama petani setempat. Sementara itu, benih yang siap dibesarkan dan gurame konsumsi dapat dijual langsung ke pasar. Ada juga pengepul yang datang langsung ke lokasi pembesaran untuk mengambil hasil panen dan mendistribusikannya ke daerah lain.

cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba

Budidaya Gurami Lahan Sempit Sistem Guba Teknik Guba adalah (Teknologi Gugus Simba), yakni riset tentang manfaat probiotik bagi keberhasilan...