Jika kita mempunyai lahan yang sempit sebaiknya kita memutuskan untuk memelihara puyuh saja. Seribu ekor puyuh cukup untuk lahan seluas 3 meter x 4 meter yang akan setara dengan memelihara 100 ekor ayam atau bebek yang tentunya memerlukan lahan yang cukup luas. Sebelum usaha kita dimulai berarti keuntungan berupa uang belum kita dapatkan, tentu semangat kita masih kurang dan ragu-ragu untuk memulai usaha. Kita masih berpikir usaha yang akan dimulai ini menguntungkan atau tidak ya? Berwirausaha memang berbeda dengan menjadi karyawan.Jika seorang karyawan tinggal melakukan tugasnya dan kemudian tinggal menunggu gajinya. Namun hal tersebut berbeda dengan wirausaha.Semuanya harus dihitung dengan teliti.Hal itu agar bisnis bisa terus berkembang dan memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu perlu dilakukan perhitungan keuntungan.
Dengan semangat yang masih kendor cobalah sekarang kita putuskan, usaha yang kita akan mulai adalah usaha beternak puyuh petelur. Berikut ini contoh analisis perhitungan keuntungan usaha ternak puyuh petelur. Biaya atau harga mungkin berbeda dengan yang ada di wilayah Anda sehingga bisa Anda sesuaikan terlebih dahulu. Supaya hasil usaha ternak puyuh petelur kita dapat diperhitungkan keuntungannya, minimal kita harus pelihara 1000 ekor. Analisis perhitungan keuntungan usaha ternak puyuh petelur untuk 1000 ekor sebagai berikut :
Biaya Kandang untuk 1000 ekor
Kandang disini saya buat dengan system bertingkat, lihat di artikel saya yang berjudul Membuat Kandang Puyuh Sistem Bertingkat. Sebuah kandang terdiri atas empat tingkat yang mampu menampung 22 ekor x 4 tingkat = 108 ekor, jadi jika 1000 ekor diperlukan 10 buah kandang. Biaya sebuah kandang bisa dihitung sebagai berikut :
Kayu ukuran 3 x 4 sebanyak 12 batang Rp. 135.000
Kawat Trimin 1 rol Rp. 120.000
Paku halus 1 ons Rp. 5.000
Paku 1,5 inch 0,5 kg Rp. 8.000
Upah Rp. 50.000
Hasilnya Rp. 318.000
Tempat Minum 1 liter 4 buah Rp. 24.000
Jadi total biaya untuk 10 buah kandang yaitu Rp. 342.000 x 10 buah = Rp. 3.420.000
Biaya Pembelian Induk Puyuh
Jika kita tidak mau repot membesarkan anak puyuh dan tidak mau menunggu waktu selama 2 bulan menunggu hasil. Sebaiknya kita membeli induk puyuh yang siap bertelur. Tetapi kalau mau berhemat dan mau mendapatkan pengalaman membesarkan anak puyuh belilah anak puyuh umur sehari /DOC, atau belilah telur puyuh dan tetaskan sendiri. Di sini kita hitung seandainya kita membeli induk puyuh yang siap bertelur.
Induk puyuh siap telur = Rp. 8.000.000,-
Total Modal Pertama
Biaya Kandang + biaya pembelian induk puyuh = Rp. 3.420.000,- + Rp. 8.000.000,- = 11.420.000,-
Biaya Pakan Puyuh Petelur
Puyuh yang bertelur memerlukan 22 gram/ekor dalam sehari, jadi dalam 1000 ekor puyuh memerlukan 22 kg pakan petelur. Pakan petelur bisa dibeli yang sudah jadi atau bisa juga dengan menyusunnya sendiri dari bahan konsen sendiri seperti pada artikel saya yang berjudul Komposisi Pakan Puyuh Petelur. Berdasarkan harga konsentrat Rp. 8.000/kg, jagung halus Rp. 6000/kg, dedak halus Rp. 3000/kg akan didapat harga hasil pencampuran sekitar Rp. 6500/ kg pakan puyuh petelur.
Biaya Pakan untuk 1000 ekor/hntrat ayam petelur, jagung halus, dan dedak halus atau bekatul. Disini saya menggunakan pakan dengan menyusuari = Rp. 6500 x 22 kg = Rp. 143.000,-
Jadi biaya pakan selama sebulan = Rp. 143.000 x 30 Hari = Rp. 4.290.000,-
Pendapatan dari Hasil Penjualan Telur
Produksi telur biasanya 85 % dari total induk sehingga dari 1000 ekor maka telur yang dihasilkan perharinya adalah 850 butir. Dengan asumsi per butir dihargai dengan harga Rp. 290,- maka pendapatan yang diperoleh setiap harinya adalah :
850 x 290 = Rp. 246.500
Hasil Penjualan Telur perbulan 30 x Rp. 246.500 = Rp. 7.395.000,-
Keuntungan bersih tiap bulannya adalah Rp. 7.395.000,- Rp. 4.290.000,= Rp. 3.100.000
Hasil Penjualan Puyuh Apkir
Setelah bertelur selama 15 bulan, induk puyuh sudah mulai berkurang produksinya dan sudah siap diapkir dan dijual sebagai puyuh pedaging. Harga puyuh apkir di daerah saya ditampung dengan harga Rp. 3.000/ekor. Pada masa selama 15 bulan kita anggap saja puyuh sudah berkurang menjadi 800 ekor karena dikurangi kematian sebanyak 20%
Hasil penjualan Puyuh Apkir = 800 ekor x Rp. 3.000,- = Rp. 2.400.000,-
Keuntungan Total Selama Masa Produksi Tahun pertama selama 15 bulan
Keuntungan :
Penjualan Telur 15 bulan + Penjualan Puyuh Apkir
15 bulan x Rp. 3.100.000,- + Rp. 2.400.000 = Rp. 48.900.000,-
Modal Pertama :
Kandang + Bibit Puyuh = Rp. 11.420.000 + Rp. 8.000.000 = Rp. 19.420.000,-
Keuntungan Total :
Rp. 48.900.000 – Rp. 19.420.000 = Rp. 29.4809.000,-
Keuntungan di atas untuk periode 15 bulan pertama, untuk periode 15 bulan kedua dan seterusnya biaya kandang tidak diperhitungkan lagi maka keuntungan menjadi :
Rp. 32.900.000,-
Lumayan menggiurkan bukan? Itu kalau 1000 ekor puyuh, bagaimana jika kita pelihara 5000 ekor, cukup mengalikankannya saja. Perhitungan di atas belum termasuk obat-obatan, tapi biayanya tidak besar anggap saja sekitar 10 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar