Ads 1

Senin, 31 Oktober 2016

cara mudah ternak ikan gabus

cara mudah ternak ikan gabus
Ikan gabus merupakan salah satu ikan asli Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain murah ikan ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup banyak sehingga membuat banyak orang tertarik untuk mengolahnya menjadi makanan yang lezat. Ikan ini sangat mudah di dapatkan di pasar meskipun terkadang agak sulit mendapatkannya.
Saat ini budidaya ikan gabus masih sangat dilakukan di Indonesia dan untuk pengadaannya sampai saat ini masih mengandalkan hasil tangkapan. Tetapi cara tersebut sudah pasti tak efektif mengingat saat ini permintaan akan ikan gabus cukup tinggi. Oleh karena itu, peluang usaha budidaya ikan gabus masih sangat terbuka sekali.
Sampai saat ini pengadaan ikan gabus di Indonesia berasal dari Kalimantan. Ikan ini termasuk sangat mudah dibudidayakan karena memiliki ketahanan tubuh yang cukup kuat dari penyakit. Namun yang menjadi kendala, di berbagai daerah bibit ikan gabus masih cukup terbatas ketersediannya karena petani lebih memilih memijah lele atauun ikan nila yang sudah pasti lebih menguntungkan. Pemijahan ikan gabus sebenarnya sama dengan ikan lain pada umumnya tetapi ikan ini sangat baik dipijah pada bulan oktober hingga november tepatnya pada awal musim hujan.


Pemijahan Ikan Gabus


1. Memilih Indukan
Memilih indukan adalah langkah awal budidaya yang harus dilakukan dengan tepat agar hasil dari pemijahan nantinya akan berkualitas. Pilihlah indukan yang sehat dan tak memiliki cacat di tubuhnya. Sedangkan untuk membedakan indukan jantan dan betina anda harus benar-benar cermat jika tak mau keliru memilih.
Pada indukan jantan, alat kelaminnya berbentuk oval pada bagian kepala. Sedangkan untuk warna tubuh lebih gelap dari betina. Pada lubang genital terlihat memerah dan jika diurut akan mengeluarkan cairan sperma. Pilihlah indukan jantan yang sudah memiliki bobot 1 Kg. Untuk indukan betina perbedaannya terletak pada kepala yang agak bulat dengan warna tubuh yang lebih terang dari jantan. Bentuk perut sedikit agak besar dan jika dipegang terasa empuk.


2. Proses Pemijahan Ikan Gabus
Proses pemijahan dilakukan di kolam yang terbuat dari fiberglas maupun bak beton. Ukuran yang digunakan dalam pemijahan cukup relatif, tetapi admin menyarankan untuk menggunakan ukuran panjang 7 meter, lebar 4 meter dan tinggi 2 meter. Isi air hingga ketinggian 50-60 cm lalu tutupi dengan tanaman enceng gondok agar proses pemijahan terjadi secara alami.
Dalam sekali pemijahan, ikan gabus dapat dipijah sekali banyak. Jumlahnya antara jantan dan betina bisa seimbang atau lebih banyak betina. Untuk ukuran kolam yang telah dijelaskan diatas maka sebaiknya jumlah ikan yang dipijah sebanyak 30 ekor betina dan 30 ekor pejantan. Pada saat proses pemijahan anda harus rajin mengontrol kolam setiap saat. Apabila ditemukan telur maka anda harus segera mengambilnya dengan menggunakan sekupnet halus dan pindahkan ke akuarium untuk ditetaskan. Satu kali pemijahan betina dapat menghasilkan sekitar 10.000 butir telur.


3. Proses Penetasan Telur
Penetasan telur dilakukan di akuarium karena dengan menggunakan akuarium, telur lebih mudah untuk diamati dan dikontrol. Ukuran akuarium yang digunakan bisa bervariasi terserah anda asalkan tak terlalu sempit dan tak terlalu besar karena jika terlalu besar maka anda akan susah sendiri ketika mengontrol telur ikan. Sebaiknya ketika sedang proses penetasan telur tambahkan alat pemanas suhu. Panaskan suhu hingga berada kisaran 28-30 derajat celcius agar tercipta kehangatan yang baik untuk telur.
Aturan pengisian telur dalam akuarium juga harus diperhatikan jangan sampai terlalu padat. Maka dari itu untuk pemijahan 30 ekor jantan dan betina sebaiknya menyediakan 3-4 akuarium berukuran sedang agar proses penetasan berjalan lancar dan meminimalisirkan tingkat kematian larva. Setelah telur menetas pada waktu kurang dari 24 jam, maka sampai larva berumur 2 hari, larva tak perlu diberi makan karena persediaan makanan cadangan masih tersedia.


4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
Periode pemeliharaan larva terjadi selama 14 hari setelah telur menetas. Tempat yang digunakan dalam pemeliharaan larva dapat menggunakan akuarium tempat penetasan dengan kepadatan larva antara 5 larva per 1 liter air. Untuk pemberian pakannya, anda dapat menggunkan pakan alami seperti nauplii artemia selama 2-3 hari sekali.
Setelah larva menginjak usia 5 hari setelah menetas maka tambahkan pakan berupa daphnia 3 kali sehari. Perhatikan pula kebersihan air, jika air sudah terlihat keruh maka gantilah air dengan mengganti setengahnya saja lalu diisi kembali denan air yang bersih.


Proses Budidaya Pembesaran Ikan Gabus


5. Persiapan Kolam
Pada proses pembesaran ikan gabus anda dapat menggunakan kolam beton atau kolam terpal. Tapi yang paling baik adalah menggunakan dinding beton dan dasar kolam berupa tanah. Luas kolam relatif tergantung benih yang ditebar. Langkah awal pada persiapan kolam adalah dengan cara mengeringkan kolam terlebih dahulu dan biarkan selama satu minggu hingga dasar tanah terlihat retak-retak. Selanjutnya cangkul tanah dan berikan pupuk kandang hingga ketinggian 30 cm dan apabila pH tanah asam, tambahkan dolomit lalu biarkan selama 3 hari sebelum kolam diisi air. Setelah itu barulah isi air hingga ketinggian 80-100 cm dan biarkan kolam yang sudah terisi air selama kurang lebih satu minggu. Hal ini bertujuan agar mikro organisme dapat tumbuh yang nantinya dapat dijadikan makan alami bagi ikan.


6. Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan setelah kolam yang terisi air dibiarkan selama satu minggu. Cara menebar benih bisa langsung ditebar, namun yang paling aman agar benih ikan gagal hidup karena kaget beradaptasi pada tempat yang relatif baru maka siapkan bak besar untuk menampung benih yang sudah diisi air kolam. Lalu masukan benih kedalam bak tersebut dan biarkan selama 2-3 jam agar benih ikan dapat beradaptasi dengan air kolam. Setelah itu barulah masukan benih kedalam kolam secara perlahan.


7. Pakan
Pengelolaan pakan harus dilakukan dengan cermat agar ikan dapat cepat tumbuh besar. Untuk 2 hari pertama penebaran benih, benih tak perlu diberi pakan karena pakan alami yang ada dikolam masih tersedia. Barulah setelah memasuki hari ketiga berikan pakan tepung pelet. Pemberian pakan jangan sampai terlambat karena ikan gabus merupakan hewan yang kanibal dan jika mereka kelaparan maka tak akan segan untuk memakan rekannya sendiri.
Pelet yang digunakan harus mengandung protein 15%, Karbohidrat 10% dan lemak 15%. Jika dirasa anda sulit mencukupi kebutuhan pakan budidaya ikan gabus anda maka coba berikan pakan alternatif yang kandungannya ternyata juga sama baiknya dan bahannya lebih mudah di dapat dan sangat terjangkau.


8. Sortir
Lakukan penyortiran ikan setelah ikan berumur 1 bulan. Penyortiran dilakukan demi memenuhi kebutuhan pasar untuk menyeragamkan ukuran tubuh ikan. Sortir dapat dilakukan dengan cara menggunakan bak ukuran sedang yang diberikan lubang dibawahnya yang menyesuaikan ukuran ikan yang ingin disortir, sesuaikan pula dengan kebutuhan pasar.


9. Panen
Panen ikan gabus dapat dilakukan dengan menyesuaikan dengan permintaan pasar. Maka dari itu sebaiknya anda mengecek terlebih dahulu kepasar ikan tentang bobot yang diminta untuk ikan gabus dipasaran. Pemanenan juga dapat dilakukan dengan bertahap. Pemanenan biasanya sudah dapat dilakukan mulai umur 70-90 hari. Ikan ini memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga meskipun dipanen beberapa kali, ikan yang belum dipanen tidak akan merasa stres. Berbeda dengan jenis ikan lain seperti ikan mas, gurame, patin dan sebagainya yang jika tak dipanen secara bersamaan maka akan mengalamki stres dan berakhir dengan kematian.


Semoga artikel tentang cara mudah ternak ikan gabus ini dapat membantu anda. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada pembahasan yang lebih menarik lainnya. Semoga sukses berbudidaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cara budidaya gurame di lahan sempit dengan sistem guba

Budidaya Gurami Lahan Sempit Sistem Guba Teknik Guba adalah (Teknologi Gugus Simba), yakni riset tentang manfaat probiotik bagi keberhasilan...